KAJIAN PEMBERIAN HARA MIKRO UNTUK TANAMAN PADI PADA USTIFLUVENTS KAKIANG - SUMBAWA STUDY ON THE APPLICATION OF MICRONUTRIENTS FOR RICE ON USTIFLUVENTS KAKIANG - SUMBAWA
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Penelitian tentang pemberian hara mikro pada tanaman padi di Kakiang - Sumbawa telah dilakukan dengan tujuan untuk me-ngetahui dosis pemberian pupuk Fe, Zn, dan Cu untuk tanaman padi di lahan sawah yang kahat unsur tersebut. Penelitian di-lakukan di Desa Kakiang dan Ngeru pada jenis tanah Ustifluvents, dengan menerapkan rancangan petak terpisah. Petak utama adalah takaran kombinasi P + S, yaitu: (P + S)1: 25 kg P205.ha- + 7.5 kg S.ha-, dan (P + S)2: 50 kg P2O5.ha- + 15 kg S.ha-. Sebagai anak petak adalah dosis masing-masing pupuk Fe, Zn, dan Cu. Dosis Fe: 0, 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 kg Fe.ha-; dosis Zn: 0, 2.5, 5, 7.5, 10, 12.5, dan 15 kg Zn.ha-; sedangkan dosis Cu: 0, 2.5, 5, 7.5, 10, 12.5, dan 15 kg Cu. ha-. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk Fe saat ini be-lum diperlukan di Kakiang, sedangkan pupuk Zn diperlukan ter-utama pada lahan di Ngeru dengan dosis sekitar 15 kg Zn.ha-. Pupuk Cu diperlukan di lahan berstatus agak sampai cukup kahat, dengan dosis sekitar 10 kg Cu.ha-. Peningkatan hasil dari pemupukan tersebut sekitar 15 - 20 %.
ABSTRACT
A research on the application of micronutrient fertilizer for rice in Kakiang - Sumbawa was conducted with objective to determine appropriate rates of Fe, Zn, and Cu fertilizers for rice on the nutrient-deficient land. The research was conducted in Kakiang and Ngeru on a Ustifluvent, by employing a split plot design. The main plot was the rates of combined P + S, e.g., (P + S)1: 25 kg P205.ha- + 7.5 kg S.ha-, and (P + S)2: 50 kg P2O5.ha- + 15 kg S.ha-. The sub plot was rates of Fe, Zn,, and Cu applied separately. The rates for Fe were 0, 5, 10, 15, 20, 25, and 30 kg Fe.ha-; that of Zn were 0, 2.5, 5, 7.5, 10, 12.5, and 15 kg Zn.ha-; and that for Cu were 0, 2.5, 5, 7.5, 10, 12.5, and 15 kg Cu.ha-. Result indicated that at present day, Fe fertilizer was not required in Kakiang, while 15 kg Zn.ha- was required in Ngeru. A 10 kg Cu.ha- fertilizer was required in the land that slightly to fairly deficient of the nutrient. The increase of yield resulting from the fertilizer application was about 15 - 20 %.