2. IDENTIFIKASI JAMUR ANTAGONIS DAN POTENSINYA SEBAGAI AGEN PENGENDALIAN HAYATI JAMUR AKAR PUTIH (Rigidoporus microporus) PADA JAMBU METE IDENTIFICATION OF ANTAGONISTIC FUNGI AND THEIR POTENCY AS BIOLOGICAL CONTROL AGENTS OF WHITE ROOT FUNGUS (Rigidoporus microporus) ON CASHEW PLANT

Main Article Content

I Made Sudantha

Abstract

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat jamur antagonis yang berpotensi sebagai agen pengendalian hayati jamur akar putih (JAP) pada tanaman jambu mete. Metode penelitian yang digunakan adalah eksploratif dan eksperimental. Metode eksploratif meliputi isolasi jamur antagonis, pemurnian isolat dan identifikasi isolat,  sedangkan metode eksperimental meliputi uji pertumbuhan isolat, uji antagonisme isolat dengan JAP secara oposisi langsung dan uap biakan antagonis. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ditemukan 13 isolat jamur antagonis yaitu  Penicillium citrinum, P. purpurogenum, Aspergillus niger, A. japonicus, A. versicolor, A. flavus,  A. parasiticusGliocladium virensG. viride, Trichoderma  viride, T. hamatum, T.  koningii dan T.  harzianum. Dari 13 isolat jamur antagonis hanya jamur T. harzianum yang paling mampu menghambat pertumbuhan miselium JAP, kemudian diikuti oleh T. koningii, T. viride, dan T. hamatum. Penghambatan pertumbuhan ini dilakukan melalui kompetisi ruang pertumbuhan, lisis hifa JAP dan antibiotik yang dikeluarkan oleh Trichoderma.


ABSTRACT

The research aim was to obtain isolates of antagonistic fungi which are potential as biological control agents of white roots fungus on cashew plant. The research using was explorative and experimental methods. Isolation of antagonistic fungi, isolate purification and identification were covered in explorative methods. While experimental method covered examination of the growth of  antagonistic fungi al isolates, antagonism examination with white root sungus through direct opposition and steam of antagonists culture. The result showed that 13 isolates of antagonistic fungi were found namely Penicillium citrinum,  P. purpurogenum, Aspergillus niger, A. japonicus, A. versicolor, A. flavus,  A. parasiticus,  Gliocladium virens,  G. viride, Trichoderma  viride, T. hamatum, T.  koningii and T.  harzianum. Of the 13 antagonistic fungi isolates, only T.  harzianum was the most capable of inhibiting growth of JAP mycelium, then followed  by T.  koningii, T.  viride, and T. hamatum. Inhibition mechanism of JAP mycelium growth was competition of growth space, lysis of JAP hyphae, and antibiotics exerted by Trichoderma.

Article Details

How to Cite
SUDANTHA, I Made. 2. IDENTIFIKASI JAMUR ANTAGONIS DAN POTENSINYA SEBAGAI AGEN PENGENDALIAN HAYATI JAMUR AKAR PUTIH (Rigidoporus microporus) PADA JAMBU METE. AGROTEKSOS, [S.l.], v. 13, n. 3, p. 92-102, july 2018. ISSN 2685-4368. Available at: <https://agroteksos.unram.ac.id/index.php/Agroteksos/article/view/146>. Date accessed: 23 nov. 2024.
Section
Articles