PEMANFAATAN KOMPOS DAN BIOCHAR SEBAGAI BAHAN PEMBENAH TANAH LAHAN BEKAS PENAMBANGAN BATU APUNG DI PULAU LOMBOK

Main Article Content

Sukartono (1 uwardji (2 Ridwan (3

Abstract

Abstrak


Meluasnya aktifitas penambangan batu apung di Pulau Lombok berpengaruh terhadap penurunan kualitas tanah, yang diindikasikan oleh rusaknya struktur tanah, rendahnya status hara N, P dan  K ,  menurunnya kandungan bahan organik tanah dan keragaman hayati. Tanah yang telah terdegradasi ini membutuhkan pembenahan secara khusus.  Pembenah organik yakni  kompos dan biochar merupakan bahan pembenah yang potensial  dalam memperbaiki kesuburan tanah terdegradasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian kompos dan biochar terhadap perbaikan sifat fisik dan kimia tanah dari lahan  bekas penambangan batu apung. Percobaan dilaksanakan di rumah kaca dan laboraturium Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Mataram, sejak bulan September sampai Desember 2014, menggunakan rancangan acak lengkap dengan pola faktorial. Faktor pertama adalah jenis pembenah organik yakni  kompos (P1), biochar (P2) dan campuran kompos dan biochar (P3). Faktor kedua adalah takaran pembenah yakni  200 g/10 kg tanah (B1) dan 600 g/10 kg tanah (B2). Perlakuan tersebut ditata secara faktorial dan masing-masing kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pembenah organik berpengaruh terhadap peningkatan  C-organik tanah. Tanah yang diperlakukan dengan biochar memiliki nilai C-organik yang lebih tinggi dari pada pembenah lainnya. Takaran pembenah organik juga berpengaruh nyata terhadap  pH, C-organik dan  KTK. Meskipun demikian, tidak ada interaksi antara jenis dan takaran bahan pembenah  terhadap variable tanah dan tanaman. Pemberian biochar relatif lebih mampu meningkatkan kemampuan tanah menahan air dibandingkan dengan kompos dan campuran kompos dan biochar.


Lombok caused severe soil degradation including soil structure deteoration, declining of major nutrients in particular N,P and K, loss of soil organic matter and soil biodiversity. Compost and biochar are potential organic amendments  to remediate degraded soils. This study was conducted to evaluate  effect of compost and biochar on improving soil properties of degraded pumice stone mining land. A glass house and laboratory experiment using soil sample from degraded land of norther Lombok was conducted in Faculty of Agriculture, University of Mataram commencing from September to December 2014 using a factorial of completly randomized design (CRD).  The first   was type of organic amendments namely compost (P1), biochar (P2) and compost mixed with biochar as P3.The second factor was the concentration of organic amenment including 200g/10kg of soil (B1) and 600 g/10kg of soil (B2). The results showed that application of biochar increased soil organic-C in which  the value  of organic-C was significantly higher at biochar treated-soils compared to other amendments. Application rates of organic amendements also increased soil pH, organic-C, and CEC. There was no interaction of  types of organic amendments against its rates observed at soil and agronomic variables. Thus, biocha applied in degraded soil of pumice mining land could also improved soil water holding capacity.    

Article Details

How to Cite
(1, Sukartono; (2, uwardji; (3, Ridwan. PEMANFAATAN KOMPOS DAN BIOCHAR SEBAGAI BAHAN PEMBENAH TANAH LAHAN BEKAS PENAMBANGAN BATU APUNG DI PULAU LOMBOK. AGROTEKSOS, [S.l.], v. 25, n. 1, p. 1-11, dec. 2017. ISSN 2685-4368. Available at: <https://agroteksos.unram.ac.id/index.php/Agroteksos/article/view/49>. Date accessed: 04 may 2024.
Section
Articles