ANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT PADA PERIODE 2008-2018
Main Article Content
Abstract
Badai krisis ekonomi 1997/1998 telah menyebabkan peningkatan cukup besar jumlah penduduk miskin NTB yakni dari 17,61 persen (1996) melonjak menjadi 32,96 persen (1999) meskipun terus mengalami penurunan pada tahun-tahun berikutnya hingga mencapai 23,99 persen di akhir tahun 2007. Pada periode berikutnya, prosentase kemiskinan terus mengalami penurunan meskipun angka-angkanya selalu berada di atas rata-rata nasional. Dalam kurun waktu 2008-2018, jumlah penduduk miskin NTB menurun sebesar 9,06 persen dari 23,81 (2008) menjadi 14,75 persen (2018). Penurunan angka kemiskinan tersebut dimungkinkan karena adanya terobosan Pemerintah Propinsi NTB melalui berbagai program-program pengentasan kemiskinan berbasis pada inisiatif dan sumberdaya lokal serta didukung oleh kreatifitas kolektif dengan tetap bertumpu pada sektor pertanian. Implementasi program-program pengentasan kemiskinan tersebut menerapkan strategi percepatan, inovasi, dan pertambahan nilai pada komoditas-komoditas unggulan lokal. Artikel ini mendeskripsikan dan menganalisis kinerja sektor pertanian terutama produksi tanaman pangan (padi, jagung, dan kedelai) dikaitkan dengan kondisi makro ekonomi daerah terutama kontribusi sektor pertanian pada struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2008-2018, Nilai Tukar Petani (NTP), dan angka kemiskinan penduduk. Data dan informasi dikumpulkan melalui desk-review terhadap data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik serta dianalisis menggunakan aplikasi MS Excel dan SPSS 16.0. Kesimpulan hasil analisis data sekunder ini adalah kinerja sektor pertanian dalam hal pengentasan kemiskinan ditunjukkan dengan NTP makin meningkat dalam kurun waktu 2008-2013 sebagai implikasi dari peningkatan produksi sejumlah komoditas unggulan sub-sektor pertanian tanaman pangan.