STRATEGI NAFKAH RUMAH TANGGA BURUH TANI DAN BURUH BANGUNAN MENGHADAPI PELUANG DAN ANCAMAN DIVERSIFIKASI SEKALIGUS KRISIS SUMBER MATA PENCAHARIAN POKOK

Main Article Content

Taufiq Ramdani Nuning Juniarsih Ratih Rahmawati

Abstract

ABSTRAK

Tingkat kesejahteraan keluarga berkaitan erat dengan derajat kepastian lingkup mata pencaharian kepala keluarga, yaitu yang berkaitan dengan kepastian keberlangsungan pekerjaan serta besaran pendapatan. Sebanyak 61% atau 122 Rumah Tangga di Lingkungan Tanakakan Kabupaten Sumbawa Barat menggantungkan nafkah rumah tangganya kepada hasil bekerja sebagai buruh tani serta buruh bangunan, pekerjaan yang saat ini ketidakpastiannya tidak saja karena terikat oleh musim namun juga oleh karena tidak menentu keberlangungannya dari hari ke hari. Menyempitnya lahan pertanian di satu sisi, dan di sisi lainnya keteralihan satuan pekerjaan dalam aktivitas pertanian dan pertukangan (buruh bangunan) yaitu dari manusia ke mesin-mesin (mesin panen, mesin potong besi dan kayu, mesin penyambung dan perekat, mesin serut, mesin bor, mesin penyampur semen, dan lain-lain), sehingga sumber mata pencaharian terdiversifiasi ke dalam profesi yang lebih terspesialisasi dan membutuhkan skill khusus, yang muaranya menjadi faktor yang semakin menyempitkan ketersediaan lahan nafkah bagi 122 rumah tangga miskin di kawasan ini, namun sebenarnya di sisi lian sekaligus menciptakan peluang kerja yang lebih luas. Persaingan dengan tenaga kerja dari luar kawasan yang terus membanjiri segenap lapangan pekerjaan di kabupaten ini seiring dengan keberadaan tambang emas dan fasilitas pemurnian emas (smelter), skill penunjang khusus yang tidak dimiliki masyarakat lokal merupakan kompleksitas utama yang menyebabkan keluarga buruh tani dan buruh bangunan di kawasan ini sulit untuk mengambil peluang terciptanya diversifikasi pada sektor-sektor mata pencaharian yang tersedia, dan justru dapat berubah menjadi ancaman bagi mereka. Kesemua kompleksitas yang membatasi ruang atau sumber nafkah rumah tanggga tersebut menuntut strategi penanganan tersendiri bagi kepala keluarga agar nafkah rumah tangga tidak terhenti di antara ancaman sekaligus peluang ada. Dengan demikian, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana strategi nafkah rumah tangga miskin buruh tani dan buruh bangunan di Lingkungan Tanakakan Kelurahan Menala Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat menghadapi ancaman krisis sumber mata pencaharian utama dan munculnya peluang sekaligus ancaman dari terdiversifikasinya mata pencaharian tersebut. Metode penelitian ini menggunakan paradigma penelitian  kualitatif dengan desain studi kasus, penentuan informan secara purposive, pengumpulan data melalui indepth interview dan observasi, analisis data menggunakan analisis interaktif Miles&Huberman, serta metode keabahasan data yaitu triangulasi untuk kaidah kredibilitas, di samping keterpenuhan aspek transferibilitas, dependabilitas, serta confirmabilitas penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tangga buruh tani dan buruh bangunan di lingkungan tanakakan cenderung mengupayakan 2 strategi utama guna mempertahankan keberlanjutan nafkah rumah tangga mereka di tengah ancaman krisis sumber pendapatan utama sekaligus ancaman dan peluang dari terciptanya diversifikasi mata pencaharian yang ada. Strategi yang pertama yaitu dengan strategi alih profesi dan yang kedua dengan strategi optimalisasi kerjasama internal komunitas. Alih profesi merupakan langkah atau strategi yang diupayakan oleh mereka yang sebelumnya berprofesi sebagai buruh tani, yaitu dengan memanfaatkan diversifikasi sumber mata pencaharian yang tersedia akhir-akhir ini sebagai dampak positif pertumbuhan jumlah rumah tangga Apartur Sipil Negara dan pekerja tambang emas di lingkungan mereka, yaitu di sektor layanan jasa domestik rumah tangga, seperti menjadi asisten rumah tangga paruh waktu, mencakup layanan setrika, layanan mencuci, layanan pengasuhan anak dan balita, dan lain sebagainya. Adapun mereka yang menggantungkan nafkah dari profesi buruh bangunaan mengupayakan keberlanjutan nafkah rumah tangga melalui strategi penguatan kerjasama internal komunitas, baik dalam artian komunitas sebagai kesaamaan kelompok pekerjaan yaitu buruh bangunan ataupun komunitas dalam artian kelompok pekerja berdasarkan lingkungan asal yang terbatas. Adapun manifestasi strategi dimaksud yaitu dengan membentuk kelompok layanan jasa penangangan pekerjaan bangunan yang anggotanya berasal dari lingkungan Tanakakan dan dikepalai oleh mereka yang dikenal luas memiliki nama dan kredibilitas yang baik, serta jaringan yang luas. Menurut mereka, dengan strategi demikian maka konsumen menilai mereka sebagai tenaga kerja yang professional, sekaligus menghindarkan mereka dari stigma buruk akibat latar belakang dan kredibilitas individual yang tidak diketahui dengan jelas oleh konsumen.


Kata Kunci: Strategi, Nafkah, Diversifikasi, Rumah Tangga, Buruh Tani, Buruh Bangunan.

Article Details

How to Cite
RAMDANI, Taufiq; JUNIARSIH, Nuning; RAHMAWATI, Ratih. STRATEGI NAFKAH RUMAH TANGGA BURUH TANI DAN BURUH BANGUNAN MENGHADAPI PELUANG DAN ANCAMAN DIVERSIFIKASI SEKALIGUS KRISIS SUMBER MATA PENCAHARIAN POKOK. AGROTEKSOS, [S.l.], v. 32, n. 1, p. 57-69, apr. 2022. ISSN 2685-4368. Available at: <https://agroteksos.unram.ac.id/index.php/Agroteksos/article/view/717>. Date accessed: 07 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.29303/agroteksos.v32i1.717.
Section
Articles