POPULASI DAN INTENSITAS SERANGAN HAMA KUTU KEBUL (Bemisia spp.) PADA TANAMAN KENTANG YANG DITUMPANGSARIKAN DENGAN BEBERAPA TANAMAN AROMATIK
Main Article Content
Abstract
Kutu kebul merupakan hama penting pada tanaman kentang yang menurunkan produksi hingga 80%. Petani mengendalikan kutu kebul menggunakan pestisida kimia yang memiliki banyak dampak negatif. Teknik pengendalian secara kultur teknis merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengendalikan kutu kebul. Teknik pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan cara tumpangsari menggunakan tanaman aromatik yang mampu menjadi penolak bagi hama. Tanaman aromatik yang digunakan berupa kemangi, seledri dan bawang daun. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-September 2023 di Desa Sembalun, Lombok Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi dan intensitas serangan hama kutu kebul pada tanaman kentang yang ditumpangsarikan dengan tanaman aromatik. Metode yang digunakan yaitu eksperimental dengan percobaan lapangan. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan yaitu perlakuan kentang monokultur (P1), kentang tumpangsari kemangi (P2), kentang tumpangsari seledri (P3), dan kentang tumpangsari bawang daun (P4). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata populasi hama kutu kebul terendah diperoleh pada perlakuan kentang tumpangsari seledri berjumlah 22,27 individu/tanaman. dan populasi tertinggi diperoleh pada perlakuan kentang tumpangsari bawang daun berjumlah 30,72 individu/tanaman. Intensitas serangan yang cenderung terendah diperoleh pada kentang tumpangsari seledri yaitu 2,60%, dan intensitas serangan yang cenderung tertinggi diperoleh pada kentang tumpangsari bawang daun yaitu 3,91%.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.