IDENTIFIKASI PENYEBAB KONVERSI LAHAN UNTUK REVITALISASI PERKEBUNAN KAKAO DI KABUPATEN ACEH SELATAN

Main Article Content

Muhammad Yasar Mustaqimah Mustaqimah Raida Agustina Hayatun Nufus Sri Handayani

Abstract

Kakao (Theobroma cacao L.) adalah salah satu komoditas unggulan di Indonesia yang memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian melalui ekspor dan industri pengolahan. Namun, produksi kakao mengalami penurunan akibat konversi lahan. Aceh Selatan, sebagai salah satu daerah penghasil kakao di Aceh, juga terdampak oleh konversi lahan serta masalah dalam pengelolaan tanaman kakao. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konversi lahan kakao di Kabupaten Aceh Selatan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif, yang memungkinkan penelitian untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang fenomena konversi lahan dari segi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Metode kualitatif dilakukan melalui wawancara mendalam dengan petani kakao, pengusaha perkebunan kelapa sawit, dan pihak pemerintah setempat untuk menyusun gambaran tentang faktor-faktor konversi lahan yang bersifat lokal dan subjektif. Sementara itu, metode kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada petani kakao di Aceh Selatan untuk mengukur pengaruh berbagai faktor dalam keputusan konversi lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan produksi kakao disebabkan oleh konversi lahan untuk sektor pertanian lain sebesar 83,5 % dan sisanya 16,5 % penggunaan lahan untuk keperluan non-pertanian. Penyebab utama konversi lahan dari sektor pertanian adalah ekspansi perkebunan kelapa sawit yang mencapai 73,3 %, sementara konversi non-pertanian lebih disebabkan oleh kebutuhan untuk pengembangan perumahan sebesar 55,7 %. Tingginya serangan hama dan penyakit menjadi faktor utama yang mendorong petani untuk mengkonversi lahan kakao mereka yaitu 44,3 %. Faktor yang dibutuhkan untuk pengembangan kakao adalah adanya jaminan harga/pasar yang menguntungkan (54,0 %) dan akses permodalan (24,4 %) untuk mendukung pembiayaan usaha petani. Kendala utama yang harus diatasi adalah penyediaan bibit unggul yang tahan terhadap perubahan iklim, hama, penyakit, serta memiliki produktivitas yang tinggi. Penelitian ini diharapkan memberikan pandangan yang berguna bagi pemerintah daerah dan petani dalam merumuskan kebijakan yang dapat mendukung revitalisasi dan pengelolaan kakao yang berkelanjutan.

Article Details

How to Cite
YASAR, Muhammad et al. IDENTIFIKASI PENYEBAB KONVERSI LAHAN UNTUK REVITALISASI PERKEBUNAN KAKAO DI KABUPATEN ACEH SELATAN. AGROTEKSOS, [S.l.], v. 34, n. 3, p. 1009-1021, dec. 2024. ISSN 2685-4368. Available at: <https://agroteksos.unram.ac.id/index.php/Agroteksos/article/view/1290>. Date accessed: 12 mar. 2025. doi: https://doi.org/10.29303/agroteksos.v34i3.1290.
Section
Articles